90% Orang-Orang Yang Tidak Mau dan Tidak Suka MLM Menghantarkan Kesuksesan Saya!
Tidak terasa 2 tahun yang lalu, tepatnya awal Februari 2008 sampai dengan Juni/Juli 2009 saya pergi bolak balik Semarang – Yogyakarta jarak yang + 100 km dengan tempuh waktu 3,5 jam itu seminggu 2x saya lalui.
Semarang adalah Ibukota propinsi Jawa Tengah yang luasnya hampir sama dengan DIY. Hanya saja strata ekonominya lebih tinggi bila dibandingkan dengan Yogyakarta. Begitu juga dengan kultur budaya dan dunia bisnisnya pun berbeda. Terbukti dengan adanya mall, pabrik, rumah sakit, dan lain-lain yang cukup besar skalanya.
Tetapi bila berbicara mengenai dunia MLM, tampaknya tidak berkembang seperti kota lain, misalnya Yogyakarta. Intinya, MLM di Semarang sulit berkembang, ucap seorang tokoh MLM yang merupakan salah satu Leader MLM ternama di Semarang.
Namun dari “sulit berkembang” itulah saya tertarik untuk mengelola dan mengembangkan di kota lumpia tersebut. Belajar dari pengalaman upline fantastis, H. Zaed Junaidi, SE dan didukung oleh Marketing Area yang luar biasa, lalu dipertemukan dengan orang-orang dari kalangan menengah keatas, mulai dari pengusaha, manajer, direktur, pejabat, anggota dewan, dan dokter-dokter serta dosen-dosen yang secara finasial sudah cukup mapan. Dan mereka adalah termasuk dalam kelompok 90% yang tidak suka dan tidak mau MLM, termasuk Sun Hope.
Nah, dari sinilah saya berpikir kreatif untuk mengelola dengan berbekal pengalaman dan bukti bahwa produk Sun Hope sangat dibutuhkan oleh mereka untuk menjaga kesehatan. Maka berbagai kegiatan saya lakukan mulai OPP di rumah makan, hotel dan home visiting dari orang-orang pilihan. Yang penting adalah bagaimana produk-produk Sun Hope sampai di rumah-rumah mereka bahkan bisa mengganti isi kotak P3K yang tadinya berisi obat-obatan menjadi suplemen Sun Hope.
Oleh karena itu saya berusaha semaksimal mungkin mensosialisasikan produk-produk Sun Hope yang diatas rata-rata produk MLM lain degan mendapat dukungan penuh dari perusahaan yang luar biasa, sampai untuk sementara “meninggalkan” anak-anak saya, Adam Dila Fazafik dan Zeatha Kamila Putri serta istri Ny. Moorjilas yang tercinta.
Alhamdulillah dalam jangka waktu 1,5 tahun lebih, lebih dari + 2.000 mitra Sun Hope tersebar di wilayah Semarang. Dan dengan waktu sesingkat itu sudah ada seorang Gold Director Ibu Magdalena Eka Ambarsari (Pengusaha dan pemilik Daya Prima yang bergerak di bidang alat-alat kesehatan), seorang Silver Director Magdalena Muryani (pengusaha konveksi dan direktur), Paulus Harso Widagdo (pengusaha), Inayah dan Herisnanti (Kepala Ruangan RSUP Kariadi), Sri Lestari (pegusaha apotik), Yoyok dan Mellania Roesmawati, SE, Budi Prabowo (Manager Marketing KuBota) dan puluhan mitra-mitra fantastis lain yang tidak bisa kami seutkan satu persatu disini.
Karena mereka semua saya bisa, dan juga merekalah yang menghantarkan saya ke peringkat Diamond Director. Kesuksesan ini tidak bisa saya raih sendiri. Dan di tahun 2009 lalu 5 mitra fantastis kami berhasil mengikuti prom Beijing, sehingga bertujuh dari Semarang pergi berjalan-jalan ke luar negeri (Beijing) gratis tanpa biaya, bahkan mendapat uang saku Rp. 2.500.000,- / peserta. Hal ini sangat membahagiakan kami.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Peter Chen dan Ibu Dewi Aryanie Hermanus, Upline serta downline-downline kami yang luar biasa fantasis, sehingga kami bisa meraih segala yang saya impikan. Semoga Tuhan selalu menyertai kita semua untuk merubah masa depan kita lebih baik bersama Sun Hope.
Go Crown, Go Freedom! Freedom!
Salam Fantastis!!
Nama : Ngudi Susilo S.Ag
Peringkat : Diamond Director
No. Dist : A0414954