Mengenal Lebih Dekat
Si Hijau yang Menawan
SPIRULINA
“The Supergreen Food”
Spirulina adalah jenis ganggang hijau-biru (Cyanobacteria) yang memiliki habitat di danau-danau atau perairan dengan kandungan garam yang tinggi. Tumbuhan ini dinamakan spirulina karena bentuknya spiral. Ganggang (Algae) merupakan produsen pada rantai makanan. Spirulina telah menjadi makanan yang sangat menakjubkan dan telah dikonsumsi sejak zaman dahulu.
Terdapat lebih dari 25.000 spesies algae yang hidup disemua tempat (di air, dalam tanah, di bebatuan dan di dalam tanaman), dengan ukuran mulai dari sel tunggal (microalgae) sampai dengan ukuran raksasa (macroalgae) yang mencapai 150 feet panjangnya. Algae yang bentuknya besar biasanya seperti rumput laut, tetapi alga yang ukurannya sangat kecil biasanya hanya bisa dilihat oleh mikroskop (alat bantu pembesar).
Spirulina telah menarik perhatian para ilmuwan medis di Jepang, China, India, Eropa, Rusia dan Amerika sebagai sumber pengobatan nutraceutical yang sangat potensial. Para peneliti telah menemukan bahwa spirulina sangat efektif untuk kesehatan manusia dan hewan. Beberapa penelitian membuktikan bahwa spirulina memiliki kandungan phytonutrient yang unik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia, mencegah penyakit dan meningkatkan kualitas kesehatan. Spirulina kaya protein, vitamin, mineral, dan karotenoid, antioksidan yang dapat membantu melindungi sel dari kerusakan. Ia juga kaya nutrisi, termasuk Vitamin B-Kompleks, Beta-Karoten, Vitamin E, mangan, seng, tembaga, besi, Selenium, dan Asam Gamma Linolenat (asam lemak esensial).
Sebagai Suplemen Antioksidan
Spirulina, dari spesies Pasifica dan Plantensis, banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku suplemen. Kedua spesies ini memiliki kandungan SOD yang tinggi untuk mendukung aktivitas SOD alami tubuh. Kekuatan antioksidan spirulina makin kuat karena kandungan seng didalamnya. Seng merupakan mineral penting untuk produksi metaloenzim sekaligus mengaktifkan penggunaan Vitamin C sebagai antioksidan eksogen.
Selain merupakan sumber SOD, Spirulina juga kaya akan Selenium. Selenium merupakan sumber antioksidan yang dibutuhkan saat tubuh mengalami stress oksidatif. Selenium juga mineral penting yang diperlukan untuk produksi GSH-Px dan mampu bekerja secara mandiri sebagai antioksidan sekunder. Para ahli mengakui Selenium sebagai mineral yang berkhasiat sebagai antikanker. Penambahan selenium dari makanan alami seperti spirulina akan meningkatkan kadar Selenoprotein dan Selenosulfit yang melindungi sel dari bahaya radikal bebas yang dapat memicu sel kanker.
Bioaktif Spirulina
Spirulina juga mengandung Pycocyanin yang menghasilkan warna kebiruan pada tumbuhan ganggang ini. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa Pycocyanin memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Dengan kemampuan antioksidan yang sangat kuat, Pycocyanin bermanfaat untuk melawan lipid radikal penyebab penyumbatan pembuluh darah serta karsinogenik radikal penyebab kanker. The National Cancer Institute Amerika telah menobatkan Spirulina sebagai salah satu produk suplemen alami yang berkhasiat sebagai antikanker. Pycocyanin juga memiliki efek yang sangat baik sebagai pelindung saraf (neuro-protective agent) sehingga memiliki manfaat yang sangat penting untuk mencegah kematian sel saraf pada individu yang pernah mengalami stroke. Mekanisme ini membuat Pycocyanin mampu mencegah terjadinya proses degenerasi otak akibat radikal bebas yang menyebabkan kemunduran memori (dementia), pikun (Alzheimer), serta Parkinson.
Sumber Gamma Linoleic Acid (GLA)
Spirulina merupakan salah satu sumber Gamma Linoleic Acid (GLA) yang unggul. Salah satu fungsi GLA adalah sebagai anti-inflamasi. Asam lemak esensial ini akan merangsang aktivitas molekul prostaglandin untuk mencegah terjadinya peradangan. Penelitian klinis menunjukkan bahwa asupan GLA baik untuk arthritis, penyakit jantung, obesitas dan defisiensi seng. GLA juga turut membantu dalam pengaturan tekanan darah dan sintesis kolesterol. Karena itu, spirulina baik dikonsumsi untuk mereka yang mengalami hiperkolesterolemia, aterosklerosis, dan hipertensi.
Sumber Protein yang potensial
Selain lemak essensial, yang tak kalah menarik dari spirulina adalah kandungan proteinnya. Kandungan protein spirulina bervariasi antara 50%-70% dari berat kering dengan nilai biologis protein yang tinggi. Spirulina adalah sumber protein yang mengandung berbagai asam amino, tetapi memiliki kandungan lemak yang sangat rendah sehingga merupakan suplemen yang baik bagi penderita sumbatan pembuluh darah seperti halnya stroke. Spirulina merupakan produk nabati yang sangat kaya asam amino. Bagi pasien pasca stroke, konsumsi spirulina dapat mencegah terjadinya stroke kedua dengan cara meregenerasi sel yang telah usang. Zat aktif spirulina juga mampu meregenerasi sel-sel otak melalui aktivitas asam amino yang dikandungnya.
Pencegahan Penyakit Degeneratif
Menurut sebuah studi di Jepang, konsumsi spirulina sebanyak 2 gram per hari selama 3 minggu mampu menurunkan kadar gula puasa penderita DM (Diabetes Mellitus) secara nyata. Zat aktif dari ganggang Polisakarida dan Phycocyanin pada spirulina dapat memperbaiki sel-sel islet yang rusak dan mengembalikan fungsi pankreas dari sekresi insulin yang normal, dengan meningkatkan aktivitas endonuklease DNA. Ia juga mampu memperkuat fungsi perbaikan DNA di sel-sel jaringan. Spirulina juga efektif mengurangi lipid serum yang merupakan kunci pengobatan dan pencegahan penyakit kardiovaskular. Spirulina mengandung dua zat bioaktif, yaitu spirulina polisakarida dan asam gamma linolenat, yang dapat mengatur fungsi lipid darah dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, spirulina cocok untuk terapi adjuvant untuk mencegah hiperkolesterolemia, artherosclerosis dan penyakit jantung koroner.
Serat
Serat dalam spirulina dapat membangun kelompok Lactobacilus, yang secara efektif meningkatkan fungsi kekebalan usus. Serat spirulina kaya akan klorofil, Beta Karoten, dan zat lain dengan anti inflamasi mukosa, yang dapat memperbaiki kerusakan sel dan mengembalikan sekresi lambung normal. Suplemen gizi spirulina seimbang untuk tubuh, sehingga dapat meningkatkan imunitas.
Sumber
Kozlenko R,et al. The Study of Spirulina, effect on the AIDS virus, cancer and the immune system. Healthy and Natural Journal 1996;3.
Lingga L. 2012. The Healing Power of Antioxidant. Gramedia: Jakarta