Kembali ke jalan MLM
Dikisahkan ada seekor lalat yang sedang terbang dekat kaca jendela. Karena beningnya kaca jendela, pemandangan diluar yang begitu indah tampak begitu nyata dan hal tersebut menggugah sang lalat untuk segera terbang keluar menikmati suasana tersebut. Maka dengan mengambil ancang-ancang sambil terbang berputar-putar sang lalat berupaya untuk segera menerobos keluar melalui jendela kaca tersebut. Tak ayal lagi, sang lalatpun membentur kaca jendela. “Aduh, sakit sekali… “ teriak sang lalat sambil menahan nyeri kepalanya. “Ada apa ya ?… Ahh, saya tidak peduli” pikir si lalat. “Saya pasti bisa keluar sana, saya akan coba lagi. Saya bertekad tinggi, saya punya keberanian luar biasa dan saya tahan menderita. Kali ini pasti berhasil”. Lalu sang Lalat dengan gagah berani terbang lagi berputar-putar. Kali ini terbang lebih kencang lagi dan menerjang dengan sekuat tenaga ke kaca. Sekali lagi kepalanya terbentur ke kaca, karena benturannya demikian kerasnya menyebabkan sang Lalat merasakan sakit kepala yang teramat sangat. Tetapi sang Lalat berkata lagi ke dalam dirinya, “Saya punya tekad besar, saya berani, saya tahan menderita, dan saya sanggup berkerja keras. Saya akan coba lebih keras lagi”. Demikianlah sang Lalat yang gagah berani terus menerus menerus membenturkan kepalanya ke kaca hingga dia mati tergeletak di lantai.
Jika membaca cerita di atas, bisa jadi kita berfikir “Kalau mau keluar, kenapa sang Lalat tidak mencari jalan lain. Toh masih tersedia pintu atau jendela lain sebagai jalan keluar ?”. Bisa juga kita beranggapan bahwa Lalat tersebut adalah Lalat nekad yang berani dan rela mati dalam upaya mengejar dan mewujudkan ambisinya.
Mungkin kitapun bisa mengambil makna dari cerita di atas. Terkadang tidak sedikit distributor yang merasa cara bisnisnya sudah benar dan berada pada jalurnya dalam menjalankan bisnis ini. Namun pada kenyataannya cara bisnis yang dilakukan terkadang kurang sesuai dengan konsep dan kaidah pengembangan bisnis MLM yang baik dan benar. Karena merasa memiliki tekad yang berkobar, sanggup bekerja keras dan siap menghadapi kegagalan di bisnis ini, mereka tetap maju terus meskipun cara bisnis yang selama ini dikerjakan mungkin keliru. Seringkali distributor terlalu bernafsu dan selalu ingin cepat berhasil di dalam bisnis ini, namun tidak mau merubah cara-cara yang dilakukan. Jika hal ini terus terjadi, maka sehebat dan sekuat apapun seseorang memiliki kemampuan untuk bertahan bukan tidak mungkin akan cepat mengalami frustasi. Sesungguhnya kalau kita mau mendapatkan hasil yang berbeda, maka cara yang dilakukan juga harus berbeda.
Dalam bisnis MLM, salah satu sikap mental positif yang juga harus dimiliki adalah mau menjadi insan yang “Teachable”. Pepatah lama yang mengatakan “Semakin berisi semakin merunduk” sangat cocok diterapkan di bisnis ini. Agar bisa menjadi manusia pembelajar maka dibutuhkan kerendahan hati dengan mau terlebih dahulu membuka diri. Hati yang selalu terbuka dan senantiasa bersedia menerima masukan dan hal positif dari siapapun akan menjadikan kita lebih banyak memaksimalkan kedua pendengaran kita, ketimbang satu mulut kita.
Menyikapi hal tersebut di atas dan korelasinya terhadap bisnis Sun Hope adalah bagaimana kita bisa menjalankan bisnis MLM Sun Hope sesuai dengan cara, kaidah, norma, dan strategi yang baik dan benar. Di Sun Hope sebenarnya kita telah dibekali dengan strategi bisnis (yang mungkin tidak semua distributor tahu apalagi bersedia menjalankannya), yakni 7 langkah sukses. Selain strategi 7 langkah sukses masih banyak strategi lain (lanjutan) yang bisa menjadi bekal untuk menjadi tuntunan agar kita bisa menjalankan Sun Hope ke puncak kesuksesan.
Mereka yang telah sukses dan merasakan asam garam bisnis MLM tentu menciptakan strategi tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah mereka lalui dan rasakan. Ibarat pendaki gunung, mereka telah mencapai puncak gunung dan meninggalkan jejak langkah yang bisa dilalui dan diikuti oleh siapapun. Jika jejak tersebut sangatlah nyata, kenapa kita yang belum pernah mencapai puncaknya harus nekad mencari jalan lain ?
Tidaklah rugi jika kita harus mundur selangkah ataupun beberapa langkah untuk mendapatkan lompatan ke depan yang lebih jauh lagi. Jika dalam menjalankan bisnis Sun Hope mungkin kita telah keliru atau telah salah langkah sehingga hasil yang didapat begitu-begitu saja, atau bahkan kekeliruan tersebut telah mengakibatkan orang lain yang menjadi korban (dirugikan), kini saatnya kita intropeksi diri untuk berbenah dan merubah cara bisnis agar memperoleh hasil yang lebih baik lagi.
Mari kita kembalikan konteks bisnis MLM Sun Hope ke strategi dan jalur yang benar. Strategi bisnis akan bisa diduplikasi jika ada sarana sebagai mendia pembelajarannya, yakni melalui training/pelatihan. Menjalankan Sun Hope dengan strategi yang benar dan didukung dengan pelatihan yang terus menerus dan berkesinambungan, diharapkan akan menjadi sebuah system yang bisa menghasilkan leader-leader Sun Hope yang fantastis. Fakta membuktikan bahwa sebuah MLM yang dibangun melalui system duplikasi yang benar akan menghasilkan kualitas leader yang mumpuni. Mereka tercipta, diasah dan ditempa melalui proses pembelajaran melalui sarana pelatihan yang terus menerus. Tidak ada “Lampu Aladin” yang dengan sekali gosok bisa mencetak leader dalam sekejap.
Semoga kita semua dapat menarik benang merah dari cerita dan tulisan singkat di atas (ABK)